MAKALAH
KONSEP DASAR IPA SD 1
TENTANG
“PENGUKURAN”
OLEH:
NORA MELINA
(16129084)
SEKSI: 16 BB 05
DOSEN PEMBIMBING:
Dr.Ir.Hj. RISDA AMINI,
M.P
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan berkatnya yang telah ia berikan kepada penulis
dalam proses menyelesaikan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa begitu
banyak hal-hal yang mungkin belum sempurna
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan. Selain itu,
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua yang berada di
dunia pendidikan.
Padang,28 Agustus 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................................1
DARTAR
ISI............................................................................................................................2
BAB I :
PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3.1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................3.2
1.3 Tujuan................................................................................................................................3.3
Bab II : PEMBAHASAN.........................................................................................................4
PENGUKURAN......................................................................................................................4
A.
BESARAN.....................................................................................................................4
1.
Besaran
Pokok..........................................................................................................4
2.
Besaran
Turunan......................................................................................................5
B.
SATUAN........................................................................................................................5
1.
Satuan
Baku..............................................................................................................5
2.
Satuan Tidak
Baku...................................................................................................6
C.
ALAT
UKUR.................................................................................................................6
BAB III : PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Dalam ilmu fisika, pengukuran
dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar, dan pengukuran merupakan salah
satu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Aktivitas mengukur menjadi sesuatu
yang sangat penting untuk selalu dilakukan dalam mempelajari berbagai fenomena
yang sedang dipelajari.
Mengukur
adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang telah
disepakati. Misalnya menghitung volume balok, maka harus mengukur untuk dapat
mengetahui panjang, lebar dan tinggi balok, setelah itu baru menghitung volume.
Mengukur
dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendefinisikan karakteristik suatu fenomena
atau permasalahan secara kualintatik. Dan jika dikaitkan dengan proses
penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran menjadi
jalan untuk mencari data-data yang mendukung. Dengan pengukuran ini
kemudian akan diperoleh data-data numeric yang menunjukan pola-pola tertentu
sebagai bentuk karakteristik dari permasalahan tersebut.
Pentingnya
besaran dalam pengukuran, maka dilakukan praktikum ini yang dapat membantu
untuk memahami materi dasar-dasar pengukuran. Dalam mengamati suatu gejala
tidak lengkap apabila tidak dilengkapi dengan data yang didapat dari hasi
pengukuran yang kemudian besaran-besaran yang didapat dari hasil pengukuran
kemudian ditetapkan sebagai satuan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pengukuran ?
2. Jelaskan apa yang di maksud dengan beseran
dan satuan ?
3. Jelaskan berbagai macam alat ukur?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa
dapat mengetahui pengertian pengukuran.
2. Mahasiswa
dapat mengetahui besaran dan
satuan.
3. Mahasiswa dapat
menetahui macam-macam alat ukur.
BAB
11
PEMBAHASAN
“
PENGUKURAN ”
Pengukuran
adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang ditetapkan
sebagai satuan. Contoh: mengukur panjang meja dengan sebatang pensil (panjang
meja sebagai besaran,pensil sebagai alat ukur,dan panjang pensil sebagai satuannya).
A.
BESARAN
Besaran adalah suatu yang dapat
diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang memiliki satuan.
Misalnya panjang meja 60 cm, maka panjang merupakan
besaran dengan 60 sebagal nilai dan sentimeter sebagal satuan.Besaran dalam
fisika dikelompokkan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.
1. Besaran pokok
adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Besaran pokok mempunyai
ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu
satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu
Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas
Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol).
Tabel besaran pokok
No
|
Besaran pokok
|
Satuan SI / MKS
|
Singkatan
|
Satuan sistem CGS
|
Singkatan
|
1
|
Panjang
|
Meter
|
M
|
Centimeter
|
Cm
|
2
|
Masa
|
Kilogram
|
Kg
|
Gram
|
G
|
3
|
Waktu
|
Detik
|
S
|
Detik
|
S
|
4
|
Suhu
|
Kelvin
|
K
|
Kelvin
|
K
|
5
|
Kuatt arus listrik
|
Ampere
|
A
|
stat ampere
|
StatA
|
6
|
Intensitas cahaya
|
Candela
|
Cd
|
Candela
|
Cd
|
7
|
Jumlah zat
|
kilo mol
|
Kmol
|
Mol
|
Mol
|
2. Besaran
turunan
adalah
besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.. Besaran turunan
mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan
tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran
pokok.
Tabel besaran turunan
No
|
Besaran turunan
|
Satuan SI
|
1
|
Gaya
|
kg.m.s-2
|
2
|
Massa jenis
|
Kg.m-3
|
3
|
Usaha
|
Kg.m2.s-2
|
4
|
Tekanan
|
Kg.m-1.s-2
|
5
|
Percepatan
|
m.s-2
|
6
|
Luas
|
m2
|
7
|
Kecepatan
|
m.s-1
|
8
|
Volume
|
M3
|
B. SATUAN
Satuan adalah
sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai
satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai
satuan yang sama. Apabila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan
sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F)
mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton.
Besaran ini
kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan
gaya.
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan
disepakati pemakaiannya secara internasional tau disebut dengan satuan
internasional (SI).Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
Tabel Satuan Baku
Besaran Pokok
|
Satuan MKS
|
Satuan CGS
|
Massa
|
kilogram (kg)
|
gram (g)
|
Panjang
|
meter (m)
|
centimeter (cm)
|
Waktu
|
sekon (s)
|
sekon (s)
|
Kuat Arus
|
ampere (A)
|
statampere (statA)
|
Suhu
|
kelvin (K)
|
kelvin (K)
|
Intensitas Cahaya
|
candela (Cd)
|
candela (Cd)
|
Jumlah Zat
|
kilomole (mol)
|
Mol
|
b.
Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui
secara internasional dan hanya digunakan pada suatu wilayah tertentu.
Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
C. ALAT UKUR
Alat Ukur adalah sesuatu yang
digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini
bergantung pada skala terkecil alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang
tertera pada alat ukur maka semakin tinggi ketelitian alat ukur tersebut.
Beberapa contoh alat ukur sesuai
dengan besarannya, yaitu:
a. Alat Ukur Panjang
1. Mistar
(Penggaris)
Mistar adalah ala ukur panjang
dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm. Pada pembacaan skala, kedudukan mata
pengamat harus tegak lurus dengan skala mistar yang di baca.
Merupakan alat ukur panjang yang sering kita digunakan.ada dua jenis mistar
yang bisa kita jumpai di sekolah, yaitu mistar kayu dan mistar plastik untuk
mengukur suatu benda,kita letakan salah satu ujung benda itu sejajar dengan
skala nol mistar.panjang benda dapat diketahui dari pembacaan skala mistar pada
ujung benda yang lain.kadangkala ujung benda tidak tepat sejajar dengan skala
mistar.jika demikian,pembacaan dilakukan pada skala yang terdekat dengan skala
dengan ujung benda tersebut
Gambar Penggaris
2. Jangka
Sorong
Jangka sorong terdiri
atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang
terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang
terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier
diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli
teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala
dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9
mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu
skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada
jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk
mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda
sampai nilai 10 cm.
3.
Mikrometer Sekrup
Sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat
ketelitian terkecil yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm. Skala terkecil (skala nonius)
pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang geser, sedangkan skala utama
terdapat pada rahang tetap. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter
benda bundar dan plat yang sangat tipis.
Gambar Micrometer sekrup
b. Alat Ukur Massa
Alat ukur yang digunakan untuk
mengukur massa suatu benda adalah neraca. Berdasarkan cara kerjanya dan
keelitiannya neraca dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.
Neraca
digital
Neraca
digital yaitu neraca yang bekerja dengan sistem elektronik.
Tingkat ketelitiannya hingga 0,001g.
- Neraca O’Hauss,
yaitu neraca dengan tingkat ketelitian hingga
0.01 g.
- Neraca sama lengan
yaitu neraca dengan tingkat ketelitian
mencapai 1 mg atau 0,001g.
c. Alat Ukur Waktu
Satuan internasional untuk waktu
adalah detik atau sekon. Satu sekon standar adalah waktu yang dibuuhkan oleh
atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain
jam matahari, jam dinding, arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch
(ketelitian 0,1 sekon).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkanuraian
diatas,maka ditarik beberapa kesimpulan,yakni
Dalam ilmu fisika, pengukuran
dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar, dan pengukuran merupakan salah
satu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Aktivitas mengukur menjadi sesuatu
yang sangat penting untuk selalu dilakukan dalam mempelajari berbagai fenomena
yang sedang dipelajari.
Ada beberapa
yang penting untuk di simak di antaranya:
1.
Besaran Dan Satuan
2.
Ketidakpastian Pada Pengukuran
Contoh alat ukur:
1.Mistar
2.Jangka sorong
3.Mikrometer
sekrup
4.Stopwatch
5.Neraca pegas
SARAN
Pastikan anda mengukur dengan baik
dan benar perhatikan angka dan satuan pada alat ukur dan pastikan alat ukur
anda sudah benar karna kesalahan pengukuran bisa terjadi dikarnakan human error
atau alat ukur yang tidak sesuai sedandar
Pastikan alat yang di gunakan sesuai dengan apa yang mau
di ukur.
DAFTAR
RUJUKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar