Jumat, 15 Desember 2017

ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI



ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI

A. PENGERTIAN ILMU ,TEKNOLOGI , DAN SENI
Pengertian secara umum
·         Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, intuisi, firasat atau yang lainnya.
·         Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, disistemisasi, diorganisasi, dan diinterpretasi sehingga menghasilkan pengatahuan yang obyektif, general, dan verivikatif atau pengetahuan yang rasional, empiris, obyektif, terukur, verivikatif, serta komunal/general.
·         Teknologi adalah metode ilimiah untuk mencapai tujuan praktis. Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
·         Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia yang bernilai keindahan.
Dalam pandangan Al-Quran, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan. Ini tercermin dari kisah kejadian manusia pertama yang dijelaskan Al-Quran pada surat Al-Baqarah (2) 31 dan 32:
وَعَلَّمَ ءَادَمَ الْأَ سْمَاءَ كُلَهَا ثُمَّ عَرَ ضَهُمْ عَلَى الْمَلَا ئِكَةِ فَقَا لَ أَنْبِئُو نِي بِأَ سْمَاءِهَؤُلَاء دِقِيْنَ(31)  قَالُوْاسُبْحَا نَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّامَا عَلَّمْتَنا إِنّكَ أَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ إِنْ كُنْتُمْ صَا (32
Artinya:
”Dan dia (Allah) mengajarkan kepada Adam, nama-nama (benda-benda) semuanya. Kemudian Dia mengemukakannya kepada para malaikat seraya berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar (menurut dugaanmu).” Mereka (para malaikat) menjawab, “Mahasuci Engkau tiada pengetahuan kecuali yang telah engkau ajarkan. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS. Al-Baqarah (2) 31 dan 32)
Ipteks dalam pandangan islam
·         Dalam pandangan islam, ipteks itu bersifat terikat nilai (tidak bebas nilai), yaitu harus disesuaikan dengan nilai- nilai ajaran islam.
·         Ipteks merupakan hasil olah pikir dan rasa manusia, karenanya harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan akal budi manusia.
·         Pengembangan ipteks merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai makhluk Allah yang berakal.
·         Ipteks merupakan pedoman dan sarana bagi manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah, agar kualitas ibadah dan kesejahteraannya meningkat
·         Islam sangat mendorong pengembangan ipteks, terbukti dengan banyaknya ayat Al-Qur’an atau Hadits Nabi yang memerintahkan untuk memperhatikan penciptaan atau keberadaan alam semesta, bahkan ayat yang pertama adalah perintah untuk membaca (dalam arti luas) bukan perintah tentang ibadah ritual tertentu.
·         Ilmu dalam Islam diartikan sebagai segala pengetahuan yang bersifat dapat menjelaskan/memberi kejelasan terhadap segala sesuatu yang dihadapi atau dibutuhkan oleh manusia baik dalam kapasitasnya sebagai hamba ataupun khalifah Allah.
·         Sumber ilmu dalam pandangan Islam adalah berasal dari wahyu, pemikiran(akal), serta pengalaman manusia.
·         Ilmu yang berasal dari wahyu bersifat perennial/abadi, mutlak, dan berfungsi sebagai pedoman hidup

Makna integrasi iman, ilmu, dan amal

·         Dalam pandangan Islam antara iman (taqwa) di satu sisi, dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di sisi lain, haruslah terjadi hubungan yang harmonis dan tidak boleh dipisah-pisahkan. Sistem yang terintegrasi inilah yang dinamakan dengan Dinul Islam karena berarti telah memuat aqidah, syari’ah, dan akhlaq.
·         Aktivitas manusia tidak akan bernilai sebagai amal shalih kalau tidak dibangun di atas iman dan ilmu yang benar.
·         Pencarian dan pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan dan ketaqwaan tidak akan bernilai ibadah, serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan lingkungannya, bahkan bisa menjadi malapetaka.

Keutamaan Orang-orang Yang Berilmu
·         Orang yang berilmu itu sangat dimuliakan Allah, karena itu umat islam diwajibkan menuntut ilmu sepanjang hayatnya.
·         Orang yang beriman dan berilmu dijamin oleh Allah akan ditinggikan derajatnya, bahkan tidurnya orang yang berilmu itu lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh. (QS.58:11)
·         Di antara yang lebih berhak untuk dijadikan sebagai pemimpin adalah mereka yang lebih tinggi ilmunya (Q.S. 2:247).
·         Orang yang berilmu merupakan salah satu pilar dalam tegaknya kehidupan dunia (Al-Hadits)
·         Orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang berilmu (Q.S. 35:28)
·         Manusia diangkat sebagai khalifah Allah adalah karena ilmunya (Q.S. 2:30-32)
·         Ibadah yang diterima Allah adalah yang dilakukan atas dasar iman dan ilmu yang benar (Al-Hadits)
·         Sejarah menunjukkan bahwa bahwa bangsa yang memimpin peradaban adalah yang lebih unggul dalam penguasaan dan penerapan iptek.
B. KLASIFIKASI ILMU MENURUT ISLAM
1.      Menurut Imam al-Baqillani ilmu makhluk (yakni pengetahuan manusia) itu ada dua jenis; pengetahuan yang bersifat pasti dan pengetahuan yang diperoleh melalui nalar akal. Pengetahuan yang bersifat pasti itu adalah pengetahuan inderawi, pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan pengetahuan khabar/laporan
2.      Imam Ibnu Jawziy mengklasifikasikan ilmu dalam tiga macam. Ilmu pasti yang diperoleh secara a prioriy atau intuitif maupun secara diskursif, ilmu yang didapat melalui panca indera, dan ilmu yang diperoleh lewat berita secara mutawatir maupun perorangan.
3.      Abu Hamid Al-Ghazali membagi ilmu menjadi empat sistem klasifikasi yang berbeda: pertama, berdasarkan pembedaan antara intelek teoretis dan intelek praktis, yang umumnya diterapkan pada ilmu-ilmu agama, bukan filosofis. Kedua, pembagian pengetahuan menjadi pengetahuan huduri dan pengetahuan husuli yang didasarkan atas perbedaan tentang cara-cara mengetahui. Pengetahuan huduri terbebas dari kesalahan dan keraguan, yang memberikan kepastian tertinggi mengenai kebenaran-kebenaran spiritual. Ketiga, pembagian atas ilmu-ilmu agama (syari`ah) dan intelektual (`aqli,yah, gayr al-syari`ah), yang didasarkan atas pembedaan sumber wahyu dan sumber akal. Keempat, pembagian ilmu-ilmu menjadi fardlu ain dan fardlu kifayah, didasarkan atas perbedaan hukum keharusan dalam pencarian ilmu. “Ilmu nonagama” masih bisa diklasifikasikan kepada ilmu yang terpuji (mahmud), dibolehkan (mubah) dan tercela (madzmum).
4.      Menurut Qutubuddin Al-Syirazi, perincian klasifikasinya yakni sebagai berikut :
a)      Ilmu – ilmu filosofis ( kefilsafatan )
b)      Ilmu-ilmu nonfilosofi adalah ilmu-ilmu religius atau termasuk dalam ajaran wahyu. 
5.      Menurut Al-Farabi, perincian klasifikasinya yakni sebagai berikut:
a)      Ilmu Bahasa
b)      Ilmu Logika
c)      Ilmu Matematis
d)     Metafisika
e)      Ilmu Politik, Ilmu Fiqih dan Ilmu Kalam

Menurut Al-Qur’an ilmu dibagi menjadi 2, yaitu :
·         Ilmu ladunni, yakni ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia.
·         Ilmu insani, yakni ilmu yang diperoleh karena usaha manusia.

Pembagian ilmu kedalam 2 golongan ini dilakukan karena menurut Al-Qur’an ada hal-hal yang ada tetapi tidak diketahui manusia, ada pula yang wujud yang tidak tampak. Ditegaskan dalam Al-Quran antara lain dalam firmanNya pada surat Al-Haqqah ayat 38-39 yang artinya:
“ Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat dan dengan yang tidak kamu lihat.”

Dari kalimat terakhir jelas bahwa obyek Ilmu ada 2 yakni : materi dan nonmateri, fenomena dan nonfenomena, bahkan ada yang wujud yang jangankan dilihat diketahui manusia saja tidak.  Dari kutipan-kutipan ayat-ayat diatas jelas bahwa pengetahuan manusia hanyalah sedikit, dan telah diregaskan oleh Allah dalam firmanNya:
“ kamu tidak diberi ilmu ( pengetahuan ) kecuali sedikit.”( Q.S 17 : 85 ).

Walaupun sedikit namun manusia harus memanfaatkannya untuk kemaslahatan manusia.
Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk terus berupaya meningkatkan kemampuan ilmiahnya. Disamping itu perlu dikemukakan bahwa manusia memiliki naluri haus pengetahuan, sebagaimana telah dikemukan Rasulullah dalam sebuah hadistnya :
“ Ada 2 keinginan yang tidak pernah terpuaskan yaitu keinginan menuntut ilmu dan keinginan mencari harta”

C.PANDANGAN ISLAM TERHADAP IPTEK DAN TANGGUNG JAWAB 
     ILMUAN MUSLIM
Pandangan Islam Mengenai Iptek Dan Seni
Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang mendasari hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni, terdapat 3 (tiga)   jenis paradigma :
Pertama, paradagima sekuler, yaitu paradigma yang memandang agama dan iptek adalah terpisah satu sama lain. Sebab, dalam ideologi sekularisme Barat, agama telah dipisahkan dari kehidupan agama tidak dinafikan eksistensinya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan pribadi manusia dengan  tuhannya.  Agama tidak  mengatur kehidupan umum/publik. Paradigma ini memandang agama dan IPTEKS tidak bisa mencampuri dan mengintervensi yang lainnya.
Kedua, paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafikan eksistensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada, tidak ada hubungan dan kaitan apa pun dengan IPTEKS. IPTEKS bisa berjalan secara independen dan lepas secara total dari agama. Paradigma ini mirip dengan paradigma sekuler di atas, tapi lebih ekstrem. Dalam paradigma sekuler, agama berfungsi secara sekularistik, yaitu tidak dinafikan keberadaannya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan vertikal manusia-tuhan. Berdasarkan paradigma sosialis ini, maka agama tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan IPTEKS. Seluruh bangunan ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialis didasarkan pada ide dasar materialisme, khususnya Materialisme Dialektis. Paham Materialisme Dialektis adalah paham yang memandang adanya keseluruhan proses perubahan yang terjadi terus menerus melalui proses dialektika, yaitu melalui pertentangan-pertentangan yang ada pada materi yang sudah mengandung benih perkembangan itu sendiri. Sedang dalam paradigma sosialis, agama dipandang secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist) dan dibuang sama sekali dari kehidupan. Berdasarkan paradigma sosialis ini, maka agama tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan iptek.
Ketiga, paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam yang terwujud dalam apa-apa yang ada dalam al-Qur`an dan al-Hadits-- menjadi qaidah fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang di atasnya dibangun seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia. Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya berdasarkan Aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Inilah yang harus kita ambil dalam penerapan IPTEKS kita. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa, kata putus dalam ilmu pengetahuan bukan berada pada pengetahuan atau filsafat manusia yang sempit, melainkan berada pada ilmu Allah yang mencakup dan meliputi segala sesuatu (Yahya Farghal, 1994: 117). Firman Allah SWT: ]
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطًا
dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha meliputi segala sesuatu. (Qs. an-Nisaa` [4]: 126).

Peran Islam Dalam Perkembngan IPTEK Dan Seni
Peran Islam dalam perkembangan iptek adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan ipteks, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan ipteks yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.

Tanggung Jawab Ilmuan Muslim
Ada dua funngsi utama manusia di dunia yaitu “Abdun” (hamba Allah) dan sebagai khalifah Allah di muka bumi. Esensi dari ”Abdun” adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah, sedangkan esensi khalifah adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan alam lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam.
                Fungsi sebagai khalifah/wakil Allah dimuka bumi, ia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungannya tempat mereka tinggal. Manusia diberi kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumber-sumber daya, serta memanfaatkannya dengan sebesar-besar kemanfaatan. Orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang cukup atau para ilmuwan dan intelektual yang sanggup mengeksplorasi sumber daya alam ini. Akan tetapi para ilmuwan harus sadar bahwa potensi sumber daya alam akan terkuras untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia apabila tidak dijaga keseimbangannya. Oleh sebab itu tanggung jawab ke khalifahan banyak bertumpuh kepada para ilmuwan dan cendikiawan bagi mereka yang tidak memiliki ilmu pengetahuan tidak mungkin mengeksploitasi alam ini secara berlebihan, hanya sekedar kebutuhan primer bukan untuk kepuasan nafsu. Karena mereka tidak memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk mengeksploitasi secara besar-besaran alam ini, demikian juga mereka tidak akan sanggup menjaga keseimbangan dan kelestariannya secara sistematis.Kerusakan alam dan lingkungan ini lebih banyak disebabkan kkarena ulah manusia sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam (QS 30 Ar-rum:41
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya: “ telah tampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka  merasakan sebagian dari(akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar”.
Untuk melaksanakan tanggung jawabnya, manusia diberi keistimewaan berupa kebebasan untuk memilih dan berkreasi sekaligus menghadapkannya dengan tuntutan kodratnya sebagai makhluk psikofisik. Namun ia harus sadar akan keterbatasannya yang menuntut ketaatan dan ketundukan terhadap aturan Allah, baik dalamm konteks ketaatan terhadap perintah beribadah maupun ketaatan terhadap sunnahtullah”hukum alam” di alam ini.

Dampak Positisf Dan Negatif IPTEK Dalam Kehidupan
1. Bidang Informasi Dan Komunikasi
·         Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
·         Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya melalui handphone.
·         Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi juga dimanfaatkan untuk hal-hal yang negatif, seperti:
1)      Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris.
2)      Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
3)      Kerahasiaan alat tes semakin terancam, seperti tes psikologi.
4)      Kecemasan teknologi, seperti kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam computer, dan lain-lan.

2. Bidang Pendidikan
Peran penting IPTEK dalam bidang pendidikan, sebagai berikut:
a.       Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikaDampak dari hal ini adalah guru bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b.      Pemenuhan  kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat, seperti penggandaan soal ujian dengan adanya mesin foto copy untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.
c.       Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
d.      Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan teknologi. Setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi mudah untuk dikerjakan dengan menggunakan media teknologi seperti, komputer yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program.
Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
1)      Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
2)      Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Dengan kemajuan di badang pendidikan kita mencetak generasi yang berepengetahuan tinggi, tetapi mempunyai moral yang rendah.
3)      Siswa menjadi malas belajar karena banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk menggunakan jejaring sosial seperti facebook, twitter dan lain-lain.

3. Bidang Ekonomi Dan Industri
·         Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
·         Terjadinya industrialisasi.
·          Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
·         Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan  
 pengetahuan yang dimiliki.
·         Kemajauan ekonomi mampu menghasilkan produk kedokteran menjadi komoditi.

Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain;
1)      Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
2)      Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental "instant".

4. Bidang Politik
Dampak positif dari teknologi pada bidang politik adalah:
1)      Timbulnya kelas menengah baru yang akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
2)      Proses regenerasi kepemimpinan yang akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan sehingga kebebasan dan persamaan semakin kental.
3)      Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme sehingga melahirkan kekuatan ekonomi baru.

5. Bidang Sosial Dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat dampak positifnya terhadap perkembangan bidang social dan budaya, yaitu:
1)      Perbedaan kepribadian pria dan wanita.
2)      Meningkatnya rasa percaya diri dan ketahanan diri  sebagai suatu  bangsa  akan  semakin  kokoh sehingga bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3)      Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek sosial dan budaya, seperti:
1)      Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
2)      Kenakalan dan tindakan menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat, semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong, yang telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial.
3)      Pola interaksi antar manusia yang berubah dengan bantuan gadget, yang membuat orang-orang menjadi sibuk dengan dunianya sendiri.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Ilmu pendidikan memiliki arti bahwa segala sesuatu yang dapat dibuktikan, nyata,  empiris. Dengan ilmu, seseorang dapat menciptakan tekhnologi. Dimana tekhnologi ini dapat membantu pekerjaan manusia. Sedangkan seni adalah segala sesuatu keindahan yang dapat memenuhi kebutuhan rohani manusia.
            Didalam islam pun dianjurkan untuk menuntut ilmu, bahkan orang-orang yang berilmu akan diangkat beberapa derajat. Dengan ilmu seseorang dapat lebih mendekatkan diri dengan sang penciptanya.
            Iptek memiliki dampak positif dan dampak negatif bagi manusia. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai memilah kegunaan iptek.

     B.  SARAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan terhadap pola hidup masyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak positif dan memudahkan segala urusan kehidupan sehari-hari. Namun, jika kita lalai akan merusak dan berdampak negative buat penggunanya. Jadi, penulis menyarankan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetap dalam norma dan koridor agama.


DAFTAR RUJUKAN
Nasrul, dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam. Padang: UNP Press
Zainuddin Ali, Haji. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara



           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

energi

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkatnya yang telah ia berikan k...